Jumat, 19 Mei 2017

Mimpi malam

Isi mimpi
aku muntahkan
dan tak bisa lagi ku baca
rangkaian alur yang ku buat

Jadi hancur
Tak tersisa

Kamis, 27 April 2017

Warna Mimpi

Kesalahan
Salah
Khilaf
Kabar simpang siur
Menjadi masalah
Karena salah
tidak bisa dibenarkan
Tetap keliru
Itu sebabnya masalah

Permohonan maaf
Lupakan saja
Oh, bukan...
sudah aku lupakan
Anggap saja selesai
Karena tidak punya waktu
Mungkin akan segera lupa
dengan masalah

Iya...
Harusnya aku berbuat
sesuatu, tanpa menunggui waktu berjalan
dalam dimensi yang lambat
berubah-ubah
Irama terus mengalun
merdu
dan kau nikmati tiap nada
pelan...
mata tak terasa tertutup
demi menikmati kolaborasi tiap nada
yang lembut, indah,
dan apik
dan terbayang keindahan warna
kini dapat kau lihat sendiri
seperti mimpi-mimpi dulu
tapi kau rasakan bahwa ini nyata
bukan rekayasa dan angan-angan
Ini, nyata...

Aku masih terpejam
bermimpi dan berangan
Sedang kau dengan mata terbuka
melihat realitas keindahan yang nyata

Sabtu, 11 Februari 2017

Warna Ombak

Aku hanya bisa lihat
apa yang nampak dari sudut ini
Ku perhatikan tingkahnya,
senyumnya, kedipan matanya,
dan tiap gerakan tangannya
layaknya dia sedang menjelaskan hal yang rumit
Entah apa...
Aku tak mengerti
Sebab aku hanya bisa menyaksikannya
dari sudut ini saja.

Wajahnya nampak serius
dan tangannya bergerak lincah
memberikan gambaran
dan analogi agar bisa dipahami
Dan aku di sudut ini berdiam diri
masih memandanginya

Berkali-kali dia ulangi
perumpamaan untuk para rekannya
sampai akhirnya berhenti
meminum orange jusnya.

Aku merasa sudah memahami
penjelasannya
Aku merasa yakin sekali,
meski aku tak mendengar debur ombak sore ini
Aku ingin mendengar suaranya
meski aku berada di sudut ini.

Seperti biasa, sore jelang maghrib aku duduk
di sudut ini, bersama secangkir kopi
menyaksikan ombak
dan merasakan angin laut yang dibawanya