Rabu, 08 Februari 2012

Kembang Perhiasan

Tak akan pernah hilang
Sebuah nama anggun tetap melekat
kejadian apapun yang menimpa
sebentar saja menjadi kabar hangat
semua orang tahu
berkali-kali dibicarakan tanpa ada kebosanan
sedikit pun.

Kembang perhiasan terbang
membawa nama indah pemberian nenek
melihat kemilau bintang ia takjub
bersama awan ia bermain
lupa dengan kegelisahan yang menimpanya.

Hari ini ia dilamar
bukan perjaka yang dikashinya
seorang laki-laki berperawakan gagah
pilihan neneknya.

Berteduh Sejenak dulu

Tidak lama memang
hujan biasanya turun sebentar
kamu tenang saja
Bibirku menenangkan, lain dengan hati
'hujan akan terus berlanjut sampai pagi'

Kebimbangan merayap
meraba dari kaki, selangkangan, perut,
dan entah mengapa tak begitu lama
aku merasa dibekap erat sekali
aku bersalah pada makhluk ini


Kebohongan menjadi senjata ampuh
memberi kesan membantu
kesalahan mutlak pasti mudah terbongkar
waktu berjalan selalu
membiarkan keresahan mencuat 
bibir berkomat-kamit menenangkan diri
tapi hujan terus berlanjut
tak apalah, pikirku

'Berteduh, kita lantas mensyukuri
berteduh memberikan peringatan
yang maha agung punya kehendak'.
aku katakan tanpa melihat raut wajah makhluk didekatku.