Senin, 19 Januari 2015

Pergolakan

Saya jalani saran anda
saya ikuti
saya jadi penurut
saya manut
saya menurut apa yang anda katakan
saya sendiko dawuh

tapi tubuh ini bukan budak
enak saja menganggap saya sama!

Seribu Tanya

Dingin menusuk sampai tulang
apa maksudnya?
seringkali pertanyaan-pertanyaan simple muncul
secara tiba-tiba
kemudian pertanyaan lain pun ikut keluar
Memangnya siapa yang mau menjawab?
Kebingungan sendiri
karena dihadapkan deretan pertanyaan
yang simple tapi memaksa otak untuk berfikir
Pertanyaan yang mulai banyak tak terjawab
mulai terabaikan
lalu lahir pernyataan provokasi
Percuma saja bertanya namun tiada jawab

Sabtu, 03 Januari 2015

Mengenang Sahabat

Kubawa semut kecil
ke rumah barunya
kusemayamkan
kutahan duka lara nestapa
kubendung kucur deras air mata

Di akhir cerita singkat ini
doaku selalu ada untukmu

Kamis, 01 Januari 2015

Gerimis dan Hujan

Untuk sahabat,

Gerimis mulai jatuh dari langit
inikah yang kau yakini sebagai air mandi para bidadari
di langit biru perlahan muram agak sedikit padam
matahari tertutup awan
Ini tanda akan tiba hujan
Seorang dusun di dalam hutan bergegas
tinggalkan kayu, rotan lalu sibakkan dahan
Berlari...
Orang itu tahu akan tiba badai
hujan disertai angin lebat
menggoyang-goyangkan akar pohon menjulang
Beruntung orang itu sampai sebelum badai
Dia cukup senang

Namun, kau sahabat gerimis
hujan di pelupuk matamu yang sayu menggumpal
saat gerimis...
Sebab kau teringat kisah-kasih masa lalumu
yang indah... katamu
Indah sekali... Terlihat sudut bibirmu tersenyum simpul

Bisakah kau bendung
mutiara kristal untuk tidak mencair
membasahi pipimu?
Oh, kau sangat manja
mungkin ingin dimanja
Oh, tapi tidak, gerimis...
Itu hanya firasat burukku
Kau orang yang hebat, lembut dan santun

Apa kabarmu, sahabat hujan
kerinduan kadang menyelinap
kemudian tiba-tiba muncul di depan
kau coba seduh secangkir kopi hitam saat hujan
hitam serasa pahit dan pilu di kisah kehidupan
Aroma kopi sangat menggoda
Namun, aroma seringkali menipu
seperti tampilan aktor panggung di depan rapi
sebenarnya rapuh dan busuk di dalam
Aromanya yang harum namun rasanya pahit pada dasarnya
seperti kehidupan di dunia fana.

'Cukup kuberi dua sendok gula
agar hidup ini tak lagi pahit' katamu.
Namun rasa kopi tidak akan mudah berubah
segampang membalik telapak tangan
'Ada rasa pahit yang mengikat dalam kehidupan
di alam ini' katamu.

Selamat tinggal penghujung tahun
genggam erat harapan impian masa depan

Geimis dan hujan
melebur...
menjadi satu dalam debur
ombak bergulung-gulung
kemudian muntahkan inspirasi dan imajinasiku. Salam.

Angan II

Apa yang anda agendakan?
Saya hanya bertanya! 
Bukan ingin membaca pikiran
atau meramal masa depan.
...
Tak ada jawaban
Saya lebih baik diam dalam kolam
terapung pura-pura mati
mungkin kau masih sakit hati
sebab kulit kisahmu sudah kulucuti
tak sengaja kutemukan borok
yang tak pernah sekali pun terobati

Tolong maafkan khilaf dengan sepenuh hati.

Angan I

Telah terbuka lembar baru
kosong...
Adakah planning?
Dimana harapan
atau sedikit catatan masa depan?

Masa ini sudah datang..
Sejenak kepala terasa pening
hening...
terpikirkan planning dan angan-angan
Adakah cita-cita sudah tercapai?
Jangan katakan kalau masih berandai-andai?

Tertunda

Kusaksikan di kota ini
di penghujung tahun
Hiruk pikuk lepas terkupas
banyak napas yang terlepas
Mungkin memang kisah hidupnya yang naas
meski tidak terkena api ganas trengginas

Telah hilang beban
berlalu...
meski hidup teramat pilu
bagai api meredup dan lidah ini mulai kelu

Datang serentetan agenda
Kocar-kacir dalam folder-folder data
sebab agenda sudah lama tertunda
tiba saatnya menyelesaikannya