Selasa, 29 November 2011

BERKEMAS

jangan menunggu berita menyebar
semua akan segera sirna

dan kini akan selesai
hanya menunggu waktu saja

Kamis, 06 Oktober 2011

Bergelombang

ini mulai terombang-ambing
mungkin akan terjungkal
bisa pula terbalik

indah berguru
aku mulai ramah dengan beberapa orang
entah sebab apa
mungkin rasa takut
atau membiarkannya sendiri

Refleksi Hati

coba sesekali aku lembutkan hati
lebih rendah dari semua kasta

aku memilih
kau renggut keadilan
aku membisikannya
kau kobarkan kehancuran
aku hanya berkata
kau maki-maki segalanya yang ada
aku jadi ling-lung.

berikan jiwa normal
agar raga hidup bahagia
bermimpi sesuka hati.

aku iba.

awal merugi

bukan sebab diriku adalah manusia
tidak pada tempatnya kau harus belajar
mencari kehidupan
mencari segala sesuatunya
bersama

Ini kota

inilah kota
menjelang fajar melambai-lambai
udara makin erat, dingin
mendekap mencoba menelusuri
segala lekuk tubuh
tak semudah itu...

indera-indera mengharap iba sang pencipta
ingin suatu saat aku bagi satu cerita
ubahnya seorang anakkecil mengigau
memberi kata tanpa suara
berkelok-kelok.

aku mulai ragu
melihat alam hari ini
meski selalu ingin memeluknya
sekejap mata
aku tertidur setiap kali mendengar
ranyuan-rayuan musik nya yang lembut
mengalun membawa udara yang sejuk
dan penuh kedamaian.

Kamis, 08 September 2011

2 menit terbuang

kini mulai kembali berlari
segala apapun hadapi
dengan kaki sedikit nyeri
ini masih bisa bertahan

tidak cukup sampai di sini
dunia akan selalu bertahan
dengan segala congkak zaman
bumi akan lebih bersabar
matahari terus sadar, tentang sinarnya
air sumber hidup zaman
mengalir terbirit-birit
karena banyak sampah organik dibuang ke kali-kali
udara yang mengeluh
tak mungkin bisa terpisah dengan asap-asap
kini hanya kita yang bisa mengendalikan.

BERI SEDIKIT TEMPAT UNTUK KAMI

langkahku menjauhi sebuah bangunan
lebih terasa udara menyengat
sekeliling.... lalu-lalang kendaraan bermesin
mereka terburu-buru mengejar waktu
alam meraung-raung memaki-maki mereka
mengumpat....
menyumpahi setiap kendaraan bermesin lewat.

aku masih berjalan mencari
tempat yang seharusnya aku pijak
langkah demi langkah makin terasa berat...
panas....
ketika redup
udara pengap berputar-putar di sekelilingku.

alam sadarku tersentak!
ini adalah kota, tempat orang-orang modern
semua menggunakan alat bantu
mesin.....
lebih bertenaga.

mataku melihat alam
galau...
memikirkan 10 tahun....
atau 20 tahun kemudian...

ijinkan alam hidup, dan menghidupi kami.

Senin, 18 Juli 2011

PEMBAHARUAN BATAL

bersama kami kau bisa maju,
bersama kami kau akan maju,
bersama kami kau pasti maju,

kami telah bersatu,
tak mudah kau menghalangi
tanpa parang tergenggam,

kami maju ingin tahu
kebenaran yang ada
...

Minggu, 19 Juni 2011

Kita bersatu

Pagi yang muram
Mulai sedikit terpecah
karena tawa menyatu dalam

Lupakan segala kekecewaan
Bangun suasana bahagia

Menunggu

Jum'at, 17 juni
terasa lebih seru menyenangkan.

Sabtu dinihari, masih terasa
semakin jelas
udara yang dingin biasa saja
menusuk-nusuk dada.

Sabtu, 05.00 am
Fajar masih uring-uringan bangun
dia tetap dengan udaranya yang sejuk
balutan embun pagi.
Satu orang menunggu,
dan melawan udara fajar,
santai dan mulai resah.

          -- 05.30 am
Kami berkumpul...
sekawanan remaja malas
melawan udara fajar.

         -- 05.55am
Semua resah terbawa suasana,
ingin segera meninggalkan fajar
tapi kami berjalan melaluinya
melangkahi satu persatu, gundah...
bersama...

Karena kita lama menunggu

        -- 06.20 am
Kami melepas udara sesak di dada
selesai menanti bagian diantara kami.
Semua sudah lengkap.

Kamis, 16 Juni 2011

Sesuatu itu

Sungguh tak mengerti
tentang sesuatu itu
semakin menjadi teka-teki
hari ini,
dari pagi aku memikirkannya
entah mengapa...

Sesuatu itu belum bisa kumengerti
coba kutanyakan pada seseorang
di tepi jalan pantura
tak mengerti jua.

Apa aku tanyakan saja pada seorang pakar
siapa yang menjadi pakar
tentang masalah ini?
Semua pun diam.

Kamis, 09 Juni 2011

Muram di Perjalanan Siang hari

Sedikit kata yang terlintas
Bersama keriangan bocah di bawah lampu merah
Sembari bermain bersama kedua kawannya
yang juga masih bocah.
Mereka mengharap belas kasihan
birokrat-birokrat yang selalu lewat.

Tak mengerti sesungguhnya
apa yang mereka rasakan
senang...
sedih...
Hatiku pedih
menyaksikan tunas bangsa yang malang.
Apapun yang mereka dapatkan
dibagi-bagi dengan kawannya.

Tanpa mereka-reka wajah
bocah itu masih ada kecerahan
kebahagiaan dalam dunia mereka
dan polos menghadapi segala sesuatu
di depan.

Harapan berjalan beriringan
dengan usahanya.
Seperti bocah-bocah kecil itu
masih mencari mimpinya.

Muram di perjalanan siang hari
meredup seperti senja.

Selasa, 07 Juni 2011

DUNIA BAHAGIA

Biarkan mereka berpijak
melambai-lambaikan tangannya
menyambut semua peristiwa
bahagia di dunianya.

Penuh dengan warna
   keindahan selalu menyapa
   keceriaan melekat bersama
   tawa dan canda berjalan beriringan
   kadang terselip rasa dendam
atau iri hati.
Membuat mereka lebih berwarna
indah dan menakjubkan.

Aku ingin kembali ke dunia itu.
Berlarian mengelilingi setiap dunia baru
menapaki jalan yang berliku
penuh warna yang indah dan menakjubkan.

DUNIA MAJEMUK

Dunia berkata:
Hari esok akan kembali
layaknya sekarang ini terjadi

Tidak banyak makhluk tahu
jua menyadari.
Makhluk-makhluk hanya berjalan
seiring dengan perubahan
tak mereka rasakan apapun
yang terjadi sekarang
pernah terjadi
dulu...
dalam kurun waktu yang lama.
Peristiwa ini seperti simulasi.

Gerakan demi gerakan
mengalir dalam alurnya
jelas...

Dunia ini yang majemuk
ingin segera berakhir
mengakhiri sebuah sandiwara.

Rabu, 25 Mei 2011

Ekspedisi III

Kami kembali!!!!
Aku beteriak dalam kegembiraan
memori indah.

Langit menjawabnya
dengan penuh gairah.
gairahnya sendiri yang kelabu.

Aku bersemangat kembali
melihat kota indah tertata rapi
sejuk udara berhembus
mengawali sore yang ramah.

Hujan turun,
kemudian berdendang...
membawakan irama khas daerah.
menuntunku dalam perjalanan
mencari kejelasan
tapi masih semu.

Hujan mereda
Aku melangkah pasti
melihat jalanan sekitar.
Ini tak terasa asing bagiku
seperti pernah menapakkan kaki
disini...
Di kota ini.

Aku ikut mewarnai
dunia malam kota,
pagi hari yang sibuk,
walau tak bercorak warna yang indah.

Aku masih ingat itu.

Ekspedisi II

Lepas dari cengkraman kota api
aku merasa lega.
Kali ini kota ikut bersemangat
melihat anak muda sedang bergelora
mencari-cari.

Entah...

"Apa yang engkau cari anak muda"
begitu sapa kota yang anggun.
Rasakan bayanganmu yang jauh tertinggal,
hirup udara baru
penuh keramahan
kau akan menemukannya.
Kejelasan yang kau lihat semu
kini kau merasakannya
lembut....
ramah....
dan hidup.

Aku mulai terbawa mimpi
Aku berlari kecil, mengejarnya
Aku terbawa dalam masa kecilku
mencari-cari sesuatu yang belum aku mengerti.

Lama kendaraan melaju
melewati kenangan-kenangan masa lalu.

Ekspedisi I

Siang terik yang amat panjang
terus membelai lembut kota.
Kota yang penuh polusi
nuansa yang carut-marut
bergelantungan meminta belas kasihan
para wakil rakyat.

Sehari penuh berada di ruang-ruang
penuh surga, ketika
hari siang.
Rakyat tak punya banyak ilmu,
juga tidak banyak meminta,
karena sia-sia.

Panas yang mengerikan,
menyaksikan awal aku mencari
kejelasan yang semu.
Aku tinggalkan kota api,
terus menjauh........
Mencari.

Selasa, 17 Mei 2011

AKU BERANI BERTARUH

Berapa pun aku akan tetap bertaruh. Ini bukan soal hobi atau tidak. Masalah ini pasti akan berbuntut panjang. Aku sebenarnya tak biasa bertaruh. Ini untuk pertama kali aku menyatakan bertaruh. Anak balita menangis meminta sesuatu. Mungkin itu yang menjadi keinginannya. Walau itu kotor, aku yakin anak balita akan belajar dari lingkungannya. Sedikit demi sedikit anak akan tahu, mana yang baik dan yang buruk. Tapi kenapa sang ibu melarangnya dengan dalih "itu kotor dek,,,,,, anakku sayang, cintaku, sayangku.....". Seburuk itukah sesuatu yang kotor akan menganggu kesehatannya? Atau apa yang perlu dirisaukan?

Saya merasa masygul, tiap kali mendengar 'ini kotor, ini gak enak' atau apa pun yang bersifat berbohong. Detik ini juga, tidak terasa kita mendidik anak berbohong. Anak yang masih balita selalu menirukan gerak-gerik orang di dekatnya. Dan bertingkah laku sesuai dengan kadar yang ia bisa.

Balita bukan anak yang bisa mengerti apa yang diucapkan orang di sekelilingnya. Dia hanya berusaha menerjemahkan apa adanya, tidak lebih. Wahai orang tua yang mencintai anak-anaknya, yang kini masih balita. berikanlah pendidikan terbaik. Jangan engkau serahkan kepada pembantu RT/baby sister, atau apa pun istilahnya. Jika kau serahkan pada orang-orang itu, kau telah keliru.

Selasa, 03 Mei 2011

KEMBALI

Pertama kuberikan padamu
meski dirundung keraguan
dan bimbang.

Aku terus berdo'a dalam hati
kau menerima atau
kau menolak hadiah dariku.
Semakin menjadi teka-teki
walau hanya beberapa detik.

Selesai dengan keberhasilan.
Seperti diatas angin rasanya.
mungkin ini tak terlupakan.

Selamat berjuang teman......
Hari kan berjumpa
bersama kita

Senin, 02 Mei 2011

HATI SATU BERSATU

Ini aku berikan
sedetik waktu yang luang.
Aku mengerti akan hidup di dunia tak akan lama.

Karena itu aku mencoba
menjadi hati yang tenang
menghadapi semua cobaan
antara kau dan aku.

Bukan sekedar waktu
tidak pada kepercayaan.
Keliru, kalau kau berpaling
Salah besar jika ini berakhir.

Aku ingin bersatu
dalam hati ini tetap bersatu.

BERGAUNG DI SANA

Pepatah lama berpesan:
"Sebaik-baik engkau menyimpannya,
bau busuk akan tercium"

Kamu para pecundang yang kotor
tak lebih dari koruptor
tak pernah malu.
Atau kamu merasa bangga!!!
Karena tak mungkin ada lobi yang bocor.

Rakyat kecil seperti kami,
gelisah dan resah.
menyaksikan berita-berita di media masa.
tentang hal-hal yang semuanya tak terduga

Sumpah jabatan tak menjadi arti lagi
hanya kalimat formal yang harus diucapkan
sebelum duduk di meja jabatan.

Kami, rakyat kecil
tak mengerti.
Kursi-kursi dewan yang diperebutkan,
bahkan ada yang mereka pertahankan.
Janji-janji kalian obral.

Tapi semua berakhir.
"Suara-suara rakyat kecil tak lagi berpihak"
itu katamu terakhir,
sebelum kalian masuk terali besi.

KEMARAU PANJANG

ya Tuhan....
banyak sekali kau berikan kenikmatan
pada kami; hamba yang miskin
dan penuh asa.
Pada musim ini;
kemarau panjang
membuatku ngeri
melihat kenyataan yang kelam.

ya Tuhan......
Agama seperti hendak dipermainkan
oleh manusia yang mengaku mengerti akan Agama-Mu.
Agama yang menjadi rahmat,
agama yang penuh kasih pada seluruh penghuni alam
itulah agama-Mu.

ya Tuhan.....
kami bahagia,
hanya Engkaulah yang maha mengetahui
segala yang terjadi di alam ini
Segala puji hanya pada-Mu

Selasa, 19 April 2011

BERHENTI, LALU PERGI

anak dusun berambut ikal
membeli sebuah makanan ringan
di perempatan jalan menuju kota

uang seribu di genggamnya
agar teman-temannya tak lagi meminta
ikut di belikan,

tampak sekali dia ketakutan
membawa snack ringan dibalik kaos biru
yang sudah pudar warnanya.

Anak dusun yang berambut ikal
tanganmu sudah terbiasa bekerja
menghidupi dirinya yang malang
tanpa buaian kasih sosok ibu,
tanpa pengarahan ayah,
tanpa kata manja opa-oma.

Anak dusun yang berambut ikal
sehari penuh berjalan
di pundak kau membawa karung
makin terasa berat dan sangat

SAMPAIKAN LEWAT ISYARAT

satu kali, dua kali, bahkan
sampai beribu kali pun
aku takkan bisa bertemu.

kapan kah kau akan menerima
sosok yang membuat semua orang nista
kala memandangnya
tak ingin berlama-lama

para pemikir yang jenius......
bolehkah aku memohon
barang sejenak, pikirkanlah....
kami yang selalu berada di pinggiran
jalanan yang tak punya umur seberapa,
super market kumuh di tengah ibu kota,
tempat parkiran yang sepi dan angker
bagi para calon penumpangnya,
pusat kota yang menunduk kepanasan
mencari tempat berteduh,
hutan-hutan kota kecil yang meradang
di tengah-tengah gedung-gedung pencakar langit,
sungai kecil tempat pencegah banjir yang
tak cukup menampung air.

kami tak cukup berani bertutur sapa
kepada para pemikir yang jenius.
Lama sekali kami mencari
bertanya kepada siapa pun

juga pada satuan pembantu masyarakat

kami coba masuki kantornya
dikira kami mau berbuat suatu apa...
kami diusir

seorang berseragam yang berada di depan kantor
memandangi kami datar.
tiga langkah kami berjalan
amat sulit kami sampaikan

Semua akan kami isyaratkan
sebagai tanda peringatan

Kamis, 07 April 2011

KUCING LIAR

Sepanjang waktu hidup
mempertahankan kehidupan
tak sanggup merebut kemanusiaan
yang hanya hadir di muka,
para konglomerat panjaja jalan
memamerkan sesuatu terkecil, sungguh amat berkilauan
lebih jernih dari air
sungguh.... kami terpana

benda apa sesilau matahari
sebening air
walau tak sebiru air laut

harapan seketika melemah
urat saraf terkulai lesu
"Tak usahlah kau beriba-iba,
itu semua hanya membuang-buang tenaga saja.
Simpanlah..... Hingga kau mendapat nasi basi
di tong sampah.

Kau korek semuanya
sampai tumpah
menjadi antah berantah

IRAMA PERJALANAN

Hari ikut muram
sebab dalam perjalanan
kami tak menemukan daya
sampai ketika, hari telah senja
bersama duri yang menancap hati
tanpa melawan, kami berucap:
"Sampai kapan sakit terasa menyayat?"

Sesudah hari berlalu,
hati mencoba berlayar
mungkin sampai kulit dunia terkelupas.

Semilir angin bernyanyi
mereka malu, kemudian sembunyi
mencari apapun yang dapat menutupi,
dibalik pintu mereka berdiri
entah lagu apa mereka nyanyikan
entah sampai kapan mereka bersenandung

Kami tak ingin mencari tahu
karena perjalanan selalu berirama
......
ha.......
o...la.....la.......
ha.......ha.......ha.........ha......
syukur kami percaya itu semua.

Senin, 28 Maret 2011

KEMARILAH

akan amat sulit berjalan mundur
berhatilah
berhatilah mengukir diatas air
teruslah mengalir
teruslah mengalir
....

Minggu, 20 Maret 2011

MARI MENARI

ku kira jalan ikut menari
seperti pohon, setiap hari tak henti menari
angin telah menjadi guru tari

BERTAMU SEHARI

beribu hari berlalu
menghambur-hamburkan waktu
sia-sia sudah...
bermain bersama angin
berlari mengejar waktu
terbang menghalau awan
kini tinggal berdiri sendiri
di teras depan
menunggu.

Senin, 07 Maret 2011

RAGU

sungguh aneh malam ini,
mungkin berakibat malam-malam berikutnya
yang terasa menjemukan
dan semu

angin tak berani mengusik
malam ini dan malam-malam berikutnya.
mereka sangat peka
dalam hal yang tak bisa dijamah manusia

kini reruntuhan daun pun tak terhingga
apakah takut dengan keanehan malam ini?

kenapa terjadi hal ganjil
sepanjang hari ini dan besok?
semua tak bisa menjawabnya.
karena bertindak pun terasa tak nyaman
entahlah.......

Rabu, 02 Maret 2011

BERMIMPI JIWA

akankah kusesali,
bila malam ini aku tak bermimpi
menyambangi dunia yang perkasa
di depan.

mimpi tak bisa berjalan seperti waktu,
cukup menghampiri tidur,
atau menghiasi tidur
malam ini dan malam berikutnya.

mimpi tak bernyawa
tapi bisa hidup
dalam setiap tidur manusia

berlalulah mimpi hari ini, kemarin
dan lusa.

jiwaku semakin tergoncang
melihat mimpi dalam tidurku.

BULAN RINDU

berhentilah sejenak,
aku merasa angin dari seberang berhembus, bersama
kabar dari seberang sana, entah.........
bagaimana aku merasakannya, sungguh indah rasanya


hanya aku yang bisa merasakan,
karena hati akan terus berada di sana,
di seberang nan jauh jiwaku berdiri, dan menjadi
jiwa yang mandiri.

bulan maret ikut hambar,
jika ikut merasakan
betapa........
oh......
rindu akan udara yang sejuk,
rumput-rumput yang berdendang tertiup angin,
tanah yang mendekap erat,
burung-burung yang bernyanyi.

sore membawa cahaya yang gelap,
kami berharap, melihat kembali
matahari menyinari alam hari ini
di tepi sungai bersama keindahan yang alami

Senin, 28 Februari 2011

KEBERADAAN

seorang akan terlihat, ketika
bisa melakukan hal baru

seorang akan tampak, meskipun
hari beranjak gelap

seorang akan bersatu, melihat
satu tujuan yang mulia

seorang akan bingung, karna
tak memiliki satu arti dalam hidup

seorang akan mengerti, arti
dari semua kehidupan di alam
dengan mencari satu
yang tak pernah pudar

Rabu, 16 Februari 2011

BERPUTAR

tak sulit kita berputar,
cukup menggerakkan tubuh saja
tanpa ada orang yang gusar
karna kita sahaja

usung udara segar
ubah status hidup
lama kita bisa berjalan
dari satu titian hingga beratus jalan
telah kita tapaki