Selasa, 29 Januari 2013

Pasar

Terkadang aku muak mendengar ocehan-ocehan
tak berarti bagiku
tapi mereka anggap hal luar biasa
karena "orang itu punya skill tinggi"
Lama aku meninggalkan dunia ocehan
yang tanpa arti bagiku itu.
Apa arti perpindahanku
kalau setiap tempat yang aku singgahi
ocehan-ocehan terus mendengung dalam telinga.

Aku sadar sekarang
dunia adalah pasar.

Rangkaian

Setiap detik
aku coba menghitung waktu yang hilang
setiap menit
aku coba meninjau ulang hal yang kulakukan
setiap jam
aku kalkulasikan waktuku yang terbuang
setiap hari
aku coba menyadari hari kemarin telah berlalu
 tak ada satu pun yang tersisa
 tinggal hari ini yang ada
 dan lusa yang masih hampa.
setiap minggu
bisa aku katakan ini seperti minggu-minggu kemarin
 yang penuh semangat tanpa tujuan
setaip bulan
aku menunggu datangnya hari bahagia
 boleh disebut bayaran atau gajian
setiap tahun
aku membayangkan berapa lagi sisa umurku
 tapi... hanya tuhan yang tahu.

Senin, 21 Januari 2013

Sudahlah Ini Berlalu

Andai bisa mengungkapkan dalam bahasa
yang lembut seperti salju
tenang seperti angin
merdu terdengar dalam simponi
akan ku katakan rasa cinta ini padamu, sayang.
Tapi sayang...
lidah menjadi kelu.
Sudahlah
Biarlah ini berlalu dalam kelamnya sanubariku.
kau tetap kekasihku.

Selasa, 15 Januari 2013

Teduh dalam Ingatan

Orang sukses adalah pemenang
Adakah pemenang tanpa pijakan?
Selalu ada tanya dalam otakku
dan selalu ada keinginan untuk mendengar jawaban yang benar.
Dimana mereka berpijak untuk menang?

Pada hati yang teguh 
mereka bersandar 
untuk menghapus peluh
dan bercerita sejenak tentang hari kemarin 
tentang kejujuran dan harapan hari esok.

Senin, 14 Januari 2013

Aku Rindu

Libur menjelang beberapa hari
Dalam ingatan yang terus kubangun
sedari pagi tadi,
aku ingat pesan yang selalu beliau titipkan
"Sampaikan salamku pada kedua orang tuamu."
Aku rindu.

Minggu, 06 Januari 2013

Perjalanan

Perjalanan ini tak menarik lagi
bis, tiket, menunggu, antrian,
orang-orang mudik, liburan di kampung,
penjual tiket yang manis, abg cantik pulang kampung,
harapan dia akan duduk di sebelahku, ternyata tidak,
hanya lewat bung,
kondektur, deretan kursi penumpang, pak sopir,
duduk di depan, di tengah, dipojok belakang,
lampu merah, dan jalanan yang selalu kulewati
tidak menarik hati,

jadi biasa saja
Aku ingin keliling nusantara.

Salam Hangat Pagi

Kau menyapaku hari ini
kemarin juga kau sapa aku
maaf aku tak merespon
karena kau selalu ada di setiap kehidupanku
besok kau juga pasti datang kembali
menyapa dan memberikan kehidupan
padaku
aku merasa tubuh ini semakin rapuh
mendengar kicauan burung dalam sangkar

Kau sapa aku pagi ini
dalam lelap mimpi pagi kemalasanku.
Aku rindu kau sapa aku
pagi ini.

Sabtu, 05 Januari 2013

Tak Ada yang Lebih Baik

Mau kemana nak?
"Ke alun-alun Kek, tahun baru disana ramai sekali."
Benarkah itu?
"Iya kek kata teman-temanku."
Di sana ada apa nak?
"Gak tau kek, katanya rame."
Gak ada acara kok kamu ikut?
"Oh iya, katanya ada kembang api kek."
Kembang api kan kakek bisa buat,
kamu gak perlu datang ke alun-alun
capek-capek kesana cuma mau nonton kembang api?
Kan sayang waktunya.
Sebenarnya gak ada yang menarik di tahun baru
jadi cucuku yang baik, kau tidak perlu datang ke sana
"Tapi kek..."
Biar kakek siapkan kembang api di rumah
"Baiklah..."

Ya tuhan
di akhir penghujung tahun ini
Engkau berikan kenikmatan tiada tara
sehingga aku dapat melihat cucuku di tahun depan.
Tapi di akhir tahun ini aku telah berbohong
kepada cucuku sendiri.
"Tiada yang menarik di tahun baru."

Semua telah berubah dan menjadi lebih indah
karena-Mu.

Tangis Mendung Tahun Baru

Di malam penghujung tahun
aku menggigil dan nyaliku terus menciut
mendengar derum sepeda motor berlalu-lalang di jalan depan rumahku
terus menggema
menyambut datangnya harapan baru.
Anak-anak, remaja, dan semua orang bergembira
menyambut dan merayakan pergantian tahun.

Tapi di dalam ruang yang sempit dan pengap
badanku tergeletak tak berdaya
kegelisahan merasuki setiap sendi-sendi
dan ketakutan meraba semua indera
tidak ada perasaan yang membawaku larut
dalam kemeriahan dan gemerlap di penghujung tahun ini.

Keadaan menggiring jiwaku
memasuki ke setiap kejadian masa lalu.
Kebohongan, kecongkakan, kedengkian,
kemalasan, janji-janji palsu,
dan kemunafikan yang telah kuperbuat selama ini.
Muncul
berurutan
dan berulang-ulang.
"Inikah yang telah kulakukan?"

Wahai Tuhan yang maha agung
telah kau berikan kenikmatan kepadaku
tapi inilah yang telah terjadi.
"Nikmat Tuhan manakah yang telah ku dustakan?"

Wahai Tuhan yang maha pengampun
telah kuperbuat segalanya
yang menjadi larangan-Mu.
Dan kini tak bisa ku merasakan apapun di dunia ini
Kupasrahkan semuanya kepada-Mu.

Di penghujung tahun ini
aku duduk termenung larut dalam tangis
menyebut nama-Mu.
Allahu akbar... Allahu akbar... Allahu akbar