Sabtu, 27 Oktober 2012

Mari Berbenah Diri

Selamat pagi pemuda indonesia
Calon-calon perintis indonesia baru
Pemegang hak kekuasaan penuh atas Indonesia
Pewaris mutlak Bangsa dan Negara kita
Indonesia...

84 tahun telah berlalu
Senandung suara kesatuan pemuda
Membahana di zaman kolonial
Memberikan semangat baru
Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes,
Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, dan Jong Islamieten Bond
Satukan suara di depan.
Tanah air Indonesia,
Berbangsa Indonesia,
Menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia.

Di forum itu,
Para pemuda tertegun untuk mendengar pertama kalinya
Lagu Indonesia Raya.
Kesekian kaliya harapan mereka muncul di permukaan.
Berharap kemerdekaan yang telah menjadi mimpi abadi
selama ratusan tahun
akan menjadi kenyataan.

Tahun 1945 Indonesia merdeka
Lepas dari semua penjajahan
melawan bangsa asing.
Berbekal semangat Kebangsaan
Semagat persatuan.

Hasil jerih payah putra-putri kebanggaan bangsa.
Indonesia merdeka.
Kami merasakan kemerdekaan

Bahkan,
Kini kami mulai beranjak menuju era baru
Setelah melewati masa revolusi
dan reformasi.
Kami beranjak ke masa demokrasi.

Tapi sampai disini kami mengerti
dan menyadari.
Kami harus berbenah
Sebelum zaman baru di depan menghampiri.

Selasa, 23 Oktober 2012

Cerita Masa Kecil

Nak, kemari nak...
akan kuceritakan sedikit kisah masa kecilku.
"Masa kecil kakek seperti aku ya kek?"
kurang lebih seperti itu.

Cucuku memerhatikan dengan semangat.

Dahulu kakek selalu bermain bersama teman-teman sebaya.
Mancing di kali, membuat layang-layang
kemudian menerbangkannya di sawah.
Semilir angin mengiringi kakek kecil berlari-lari
menarik layang-layang membumbung keangkasa.
Matahari terik, dan kakek berteduh diantara rimbunan
pohon bambu dibelakang rumah buyutmu.

Suatu hari di sawah tempat kakek bermain,
ada layang-layang yang unik, mungkin ini paling bagus
yang pernah kakek lihat.
Tidak menggunakan plastik sisa bungkus gorengan.
Tapi berbahan kertas yang berwarna-warni.
Katanya, harganya sangat mahal.
Kakek terkagum-kagum melihatnya.
Kakek tahu hanya orang kaya yang mampu memilikinya.

Kakek kecil tidak berkecil hati membawa layang-layang
buatan sendiri.
"Kenapa kakek tidak membuatnya sendiri?"
Kakek bukan keluarga bangsawan.

Kamis, 18 Oktober 2012

Kehidupan Kolonial

Seribu manusia dirugikan,
Dua belah Wilayah saling membenci,
Kerja adalah paksaan
Diam berarti mati
Makan adalah pejuangan
Mencari nafkah adalah pengorbanan diri

Sulit sekali hidup ini
Nyawa manusia hanya satu
Tapi kehidupan masih banyak
masih banyak alam yang belum kita singgahi.
Mereka kira hidup harus selalu diatas.

Oh, Sulit sekali hidup ini
Pengorbanan adalah sia-sia
Pengorbanan demi anak cucu adalah kebodohan
Kebodohan mengakar pada anak cucu
Kebodohan menjalar merayapi kampung
Mewabah ke setiap wilayah
Menjadi budaya di zaman kala itu.

Oh, Sulit sekali hidup ini
Budaya adalah alam
bumi kita sendiri.
Tanah air kita.

Kini telah habis masa kolonial.

Senin, 08 Oktober 2012

Aku, Kau dan Satu orang tak kukenal

Bila terjadi perselisihan
dua orang saling memperebutkan
menganggap dirinya besar
bisa membuat apa saja.
menjadi yang terbaik adalah pilihan.

Satu orang tak kukenal
tidak bermaksud buruk
hanya ingin membantu
memberikan segalanya padamu.

Pada saat itu aku tak mengerti
bagaimana dan apa maksud tingkah lakunya.
Dan kau mengerti dan pandai menerjemahkan
setiap yang dikerjakannya.
Aku masih tetap mengamati.
Setiap gerak langkahmu.
Kau merasa gembira,
begitu juga aku,
dan sepertinya orang tak kukenal itu juga.
demikian...

Menjaga Kucing

Apa yang biasa mereka dapatkan setelah bekerja
adalah sebungkus uang yang mereka simpan dengan rapi
dibalik branya.
Sambil menaiki bus antar provinsi mereka mencari tempat duduk
sekiranya aman dan nyaman buat menghapus rasa lelah seharian
dan jerih payah satu bulan.
Tapi mereka mengharapkan jatah yang lebih untuk mencukupi
kebutuhan dan segala macam keinginan anak-anaknya.
Orang itu duduk di bangku tiga kursi dekat kaca
sambil sesekali memastikan uang yang baru diterimanya
masih berada pada tempatnya.