Rabu, 25 Mei 2011

Ekspedisi III

Kami kembali!!!!
Aku beteriak dalam kegembiraan
memori indah.

Langit menjawabnya
dengan penuh gairah.
gairahnya sendiri yang kelabu.

Aku bersemangat kembali
melihat kota indah tertata rapi
sejuk udara berhembus
mengawali sore yang ramah.

Hujan turun,
kemudian berdendang...
membawakan irama khas daerah.
menuntunku dalam perjalanan
mencari kejelasan
tapi masih semu.

Hujan mereda
Aku melangkah pasti
melihat jalanan sekitar.
Ini tak terasa asing bagiku
seperti pernah menapakkan kaki
disini...
Di kota ini.

Aku ikut mewarnai
dunia malam kota,
pagi hari yang sibuk,
walau tak bercorak warna yang indah.

Aku masih ingat itu.

Ekspedisi II

Lepas dari cengkraman kota api
aku merasa lega.
Kali ini kota ikut bersemangat
melihat anak muda sedang bergelora
mencari-cari.

Entah...

"Apa yang engkau cari anak muda"
begitu sapa kota yang anggun.
Rasakan bayanganmu yang jauh tertinggal,
hirup udara baru
penuh keramahan
kau akan menemukannya.
Kejelasan yang kau lihat semu
kini kau merasakannya
lembut....
ramah....
dan hidup.

Aku mulai terbawa mimpi
Aku berlari kecil, mengejarnya
Aku terbawa dalam masa kecilku
mencari-cari sesuatu yang belum aku mengerti.

Lama kendaraan melaju
melewati kenangan-kenangan masa lalu.

Ekspedisi I

Siang terik yang amat panjang
terus membelai lembut kota.
Kota yang penuh polusi
nuansa yang carut-marut
bergelantungan meminta belas kasihan
para wakil rakyat.

Sehari penuh berada di ruang-ruang
penuh surga, ketika
hari siang.
Rakyat tak punya banyak ilmu,
juga tidak banyak meminta,
karena sia-sia.

Panas yang mengerikan,
menyaksikan awal aku mencari
kejelasan yang semu.
Aku tinggalkan kota api,
terus menjauh........
Mencari.

Selasa, 17 Mei 2011

AKU BERANI BERTARUH

Berapa pun aku akan tetap bertaruh. Ini bukan soal hobi atau tidak. Masalah ini pasti akan berbuntut panjang. Aku sebenarnya tak biasa bertaruh. Ini untuk pertama kali aku menyatakan bertaruh. Anak balita menangis meminta sesuatu. Mungkin itu yang menjadi keinginannya. Walau itu kotor, aku yakin anak balita akan belajar dari lingkungannya. Sedikit demi sedikit anak akan tahu, mana yang baik dan yang buruk. Tapi kenapa sang ibu melarangnya dengan dalih "itu kotor dek,,,,,, anakku sayang, cintaku, sayangku.....". Seburuk itukah sesuatu yang kotor akan menganggu kesehatannya? Atau apa yang perlu dirisaukan?

Saya merasa masygul, tiap kali mendengar 'ini kotor, ini gak enak' atau apa pun yang bersifat berbohong. Detik ini juga, tidak terasa kita mendidik anak berbohong. Anak yang masih balita selalu menirukan gerak-gerik orang di dekatnya. Dan bertingkah laku sesuai dengan kadar yang ia bisa.

Balita bukan anak yang bisa mengerti apa yang diucapkan orang di sekelilingnya. Dia hanya berusaha menerjemahkan apa adanya, tidak lebih. Wahai orang tua yang mencintai anak-anaknya, yang kini masih balita. berikanlah pendidikan terbaik. Jangan engkau serahkan kepada pembantu RT/baby sister, atau apa pun istilahnya. Jika kau serahkan pada orang-orang itu, kau telah keliru.

Selasa, 03 Mei 2011

KEMBALI

Pertama kuberikan padamu
meski dirundung keraguan
dan bimbang.

Aku terus berdo'a dalam hati
kau menerima atau
kau menolak hadiah dariku.
Semakin menjadi teka-teki
walau hanya beberapa detik.

Selesai dengan keberhasilan.
Seperti diatas angin rasanya.
mungkin ini tak terlupakan.

Selamat berjuang teman......
Hari kan berjumpa
bersama kita

Senin, 02 Mei 2011

HATI SATU BERSATU

Ini aku berikan
sedetik waktu yang luang.
Aku mengerti akan hidup di dunia tak akan lama.

Karena itu aku mencoba
menjadi hati yang tenang
menghadapi semua cobaan
antara kau dan aku.

Bukan sekedar waktu
tidak pada kepercayaan.
Keliru, kalau kau berpaling
Salah besar jika ini berakhir.

Aku ingin bersatu
dalam hati ini tetap bersatu.

BERGAUNG DI SANA

Pepatah lama berpesan:
"Sebaik-baik engkau menyimpannya,
bau busuk akan tercium"

Kamu para pecundang yang kotor
tak lebih dari koruptor
tak pernah malu.
Atau kamu merasa bangga!!!
Karena tak mungkin ada lobi yang bocor.

Rakyat kecil seperti kami,
gelisah dan resah.
menyaksikan berita-berita di media masa.
tentang hal-hal yang semuanya tak terduga

Sumpah jabatan tak menjadi arti lagi
hanya kalimat formal yang harus diucapkan
sebelum duduk di meja jabatan.

Kami, rakyat kecil
tak mengerti.
Kursi-kursi dewan yang diperebutkan,
bahkan ada yang mereka pertahankan.
Janji-janji kalian obral.

Tapi semua berakhir.
"Suara-suara rakyat kecil tak lagi berpihak"
itu katamu terakhir,
sebelum kalian masuk terali besi.

KEMARAU PANJANG

ya Tuhan....
banyak sekali kau berikan kenikmatan
pada kami; hamba yang miskin
dan penuh asa.
Pada musim ini;
kemarau panjang
membuatku ngeri
melihat kenyataan yang kelam.

ya Tuhan......
Agama seperti hendak dipermainkan
oleh manusia yang mengaku mengerti akan Agama-Mu.
Agama yang menjadi rahmat,
agama yang penuh kasih pada seluruh penghuni alam
itulah agama-Mu.

ya Tuhan.....
kami bahagia,
hanya Engkaulah yang maha mengetahui
segala yang terjadi di alam ini
Segala puji hanya pada-Mu