Minggu, 29 April 2012

Berjanji

Seikat tali suci
memberikan keberanian abadi
melawan penjajah.

Kami berjanji,
sebangsa, setanah air, negara Republik Indonesia.

Berharap Kembali

Siang meradang menutup senyum pagi
anak-anak sekolah kegirangan keluar dari kelasnya.
Menggenggam rencana yang mulus malam nanti
mereka akan berkumpul lagi dengan kelompoknya.
Sedangkan sinar matahari belum juga berlalu
dari dataran tanah ini.
Penuh harap mereka bersabar menunggu malam yang gemerlap
lampu petromax, neon, dan lampu abadi diatas, tinggi sekali
ciptaan tuhan, belum terlihat tanda-tandanya akan menyala.

Dahulu anak-anak seumur mereka sering mendengar cerita dari para sesepuh,
tentang Kancil, Bandung Bondowoso, Rawa Pening dan
berbagai kisah silat.
Mereka rindu mendengar kisah-kisah seperti dulu.
Tetapi, kini tiada lagi yang pandai bercerita dan mendongeng.

Aku pun tak pandai menirukan para sesepuh bercerita
ketika bulan menjadi satu-satunya lampu di desa.
Kenyataan sudah berbeda.
Mereka tak tahu cerita Malin Kundang,
tak tahu cerita Bandung ondowoso
tak tahu cerita Pangeran Diponegoro,
tak tahu cerita nenek moyangnya sendiri.