Minggu, 20 Oktober 2013

Hari Baru

Hari baru
baru kudapat fajar tadi
sakit kakiku baru berjalan seribu kilo meter
setelah menginjak di tanah kelahiran
ku tahu barusan baru berbuat kesalahan
untuk hari esok tak akan pernah lagi

Hari baru
membuka lembaran baru
dan menulis kata baru
karena aku hanya ingin menggambar hal baru
dalam imajinasi baruku
yang terpendam pada kubangan baru yang dibuat kakek.

Hari baru
sudah lenyap ditelan mendung
sudah lama aku menunggunya
di hari-hari baru kemarin.

Perempuan Manis

Perempuan manis yang baik budinya
di samping masjid berjalan sendirian
sore itu
semua orang melayangkan pandang padamu
begitu juga aku-terpana melihatmu
setelah kau tolong seorang peminta-minta
yang katanya belum makan dua hari itu

Perempuan manis yang lembut tutur katanya
Ketika saya dan banyak orang kehilangan kepercayaan
memandang hina
kepada peminta-minta itu
melihat, bahkan melirik pun
saya enggan, apalagi berbicara dengannya?
sungguh jijik rasanya meladeni
namun kau bertegur sapa setiap kali dia ada
untuk meminta-minta

Sungguh santun lakumu menyapa,
memberi senyum
dan perhatianmu kepada dia yang tak punya malu
meminta-minta tanpa harus lelah bekerja

Perempuan manis yang hidup dalam kederhanaan
Kau tahu dan pandai memilah antara kebaikan
dan keburukan.

Surat I

Tuhan yang baik
beritahu mereka yang malas
supaya rajin belajar,
bekerja sekarang juga
untuk hari depan
yang muram

Aku kini hampir lupa nama-Mu tuhan
Maafkan aku yang bodoh.

Senin, 30 September 2013

Maaf

Selamat malam ibu dan bapak

Saya ingin cepat pulang

Membawa sebungkus makanan yang kau suka

Dengan wajah ceria

Aku datang

Menyalami tanganmu

dan memohon maaf atas kesalahan anakmu

yang nakal

Maafkan saya Ibu...

Maafkan saya Bapak...

Balik!

Kemilau cahaya meredup
sisakan kehangatan udara pada dunia
nafasnya yang dulu memburu
lemas tak kuasa menghirup
di dadaku berdegup
menggema riuh suara gaduh
mengembalikan setiap kenangan

Sekarang lupa
Ah, payah...

Kamis, 19 September 2013

Malam ini

Sembah sujudku
Bersama angin malam liar, dingin,
menerka-nerka wajahku yang lusuh
campur debu
luruh.

Jumat, 06 September 2013

Intuisi

Kedengarannya sangat indah
terkadang
dan kadang sering terdengar
terngiang-ngiang
di kepala yang lambat laun
rasanya ingin pecah
dan keluarlah isi otak dan cairan-cairan amis
menjijikan
dan akan kau temukan bongkahan mimpi-mimpi dari kecil.

Rabu, 31 Juli 2013

Puteri tuanku

Gadis manis dari negeri sebelah
gadis manis berdiri tegak
di negara yang belum pernah terjamah
pangeran-pangeran kodok dari berbagai negara
sanggup berjalan merangkak
demi memenuhi permintaan anehnya.

'Tuan puteri' aku memanggilnya
dia tersipu
tidak bereaksi apa-apa
karena memang sudah biasa
mendengar pemuda-pemuda merayu

'Tuan puteri' kupanggil dia sekali lagi
nampaknya matanya mencari-cari
'Tuan puteri' kupanggil dia sedikit keras
dia tidak bisa mengenali suaraku,
suara murahan anak-anak pasar
tidak tahu diri

Masa kini

Salam kepada anak bangsawan
berparas cantik dan tampan
selalu ada BB atau android di tangan
berkantong tebal meski tanggal tua datang
tanpa ragu berjalan di keramaian
sambil memainkan jari-jarinya yang mulus
yang takut terkena matahari pagi
dan alergi dengan debu-debu
kupingnya yang mulai tuli
mulutnya sering diam, membungkam

Inikah masa pertanggung jawaban,
dimana mulut tak bisa bicara?
entahlah...

Kamis, 25 Juli 2013

Nyata

Seperti alunan nada sendu
sore datang lalu menghilang
Para buruh pulang
setelah terkurung dan beradu
Lelah

Mencari Lailatul Qadar

Di malam 17 Ramadhan
Kata seorang kiai dan teman-teman
Dimana akan datang?

Tak ada jawab dari Pak kiai
teman-temanku jua
beliau masih membaca ayat-ayat suci
sedangkan teman-temanku menyimaknya dengan serius

Di malam 17 Ramadhan,
katanya
mungkin juga tidak
...
Wallahu a'lam...

Selasa, 09 Juli 2013

Menanti Hilal

Marhaban ya Romadhon...

Dari 33 titik sudah tersebar di semua penjuru
Para ahli astronomi,
para Ulama Falak
mereka menghitung angka-angka yang tidak kami mengerti maknanya
sesekali mata mereka
menerawang langit
meninjau langit, apakah cerah atau mendung tertutup awan
sehingga hilal yang dinanti takkan bisa terlihat

Hilal...
Bayangmu tertutup awan

Selasa, 02 Juli 2013

Lintasan

Dalam lintasan perjalanan yang pernah kita tempuh tidak kita temukan apa pun yang kita butuhkan

Namun sepertinya kau mulai tahu lebih detail apa yang aku pendam darimu
Kau pintar memang!
Aku kagum

Rabu, 05 Juni 2013

Surat

Sepucuk surat bukan jurus ampuh lagi
untuk berkasih dan berbalas sapa
tulisan panjang dalam amplop tinggal kenangan
ketika masa orde baru,
orde lama dan revolusi.

Di masa demokrasi
ditulislah untuk ibunya
surat singkat yang tak ada aturan tanda baca 
dan ejaan. 
tidak sopan!
Apa memang benar sudah hilang sopan santun itu?

Balasan

Ada roti ditangan kanan
lalu kuberikan pada seseorang,
lalu dia balas memberiku satu bungkus
besar sekali bungkusnya
rasanya senang sekali.

Aku buka bungkusan pemberiannya
agak ragu rasanya
kuberanikan diri membukanya.
Sebelumnya, aku perlu mengintip
apa isi bungkusan besar ini.
Duh,
apa ini??
...
Bangsat..!!

Senin, 22 April 2013

Aku Melihat Anak Kecil

Aku melihat anak kecil
meminta uang makan
meminta harapan hidup
meminta hidup layak
meminta pendidikan yang merata
meminta kesehatan gratis
meminta jadi artis
meminta uang yang banyak
meminta presiden turun
meminta negara maju
meminta pemimpin jangan korupsi
meminta negara bubar saja
meminta rakyat jadi miskin semua

tapi hanya dalam mimpi
anak kecil itu meminta-minta
berharap-harap
Supaya hidup layak, seperti anda!

Daulat

Pertempuran menghasilkan darah
Peperangan untuk dapatkan kekuasaan
Perpecahan berdiri untuk bersaksi
Berdirinya negara
Kedaulatan
Ketatanegaraan
dan luas wilayah
diperdebatkan
kemudian diakuisisi.

Negara maju adalah yang berdaulat!

Permainan

Sampai sini
Jalan masih jauh
Belum bisa terlihat dimana ujungnya
Bagaimana wujud yang sebenarnya
Ah, masih jadi teka-teki.

Jumat, 05 April 2013

Kerikil

Kerikil
sebarkan kebusukan
adanya kerikil
menjadi pertanyaan para filusuf 
dan para ahli ikut mempertanyakan
wujud yang terkandung dalam zatnya
menipu dengan bebagai wujud

Jumat, 22 Maret 2013

Buah Keberanian

Ini tekad keberanian
Semua arogansi harus dimusnahkan
ketololan biarpun masih terpampang,
biar kutelan saja
...
Perut juga tidak suka
maka dimuntahkannya dia melalui dubur
huh!
Dasar tolol!
enyahlah dari dunia...
Akan kucari buah kebenaran
akan kubersihkan dulu sebelum kumakan
akan menyebut nama-Mu sebelum menikmatinya
akan kurasakan kedamaian
semoga...

Manusia

Manusia lemah
untuk mendapatkan uang manusia mengiba
dalam menghadapi atasan dia menunduk
   -pura-pura takut
dalam menghadapi kehidupan dia putus asa
mendengar kabar kematian dia bersembunyi
untuk melaksanakan kewajiban dia lupa
mendengar guntur dia terbelalak
mendapat bencana dia pindah ke Paris
Dunia kiamat dia memohon ampun.

Rabu, 13 Februari 2013

Di Masjid

Kumelihat gadis-gadis kecil di masjid
mukena menutup semua auratnya
mereka membicarakan sesuatu
entah aku tak tahu

Wajahnya cerah
secerah masa depanmu
Wajahnya bersih
sebersih hatimu
Semoga masjid selalu akrab bersama hidupmu.

Rabu, 06 Februari 2013

Puisi Kata

Kata, ucapan, jeritan, tangis
dan jenis ocehan yang kau keluarkan
adalah perilaku.

Menyembunyikan kata adalah bisu
Menyederhanakan kata adalah emas

Ku tulis semua kata dalam puisi, esai, prosa
dan sejenis tulisan sastra
sebagaimana aku mengagumi kata estetis 
dari lisan pujangga muda apatis

Puisi kata ini
tanpa kata
puisi tak bisa berkata.

Selasa, 29 Januari 2013

Pasar

Terkadang aku muak mendengar ocehan-ocehan
tak berarti bagiku
tapi mereka anggap hal luar biasa
karena "orang itu punya skill tinggi"
Lama aku meninggalkan dunia ocehan
yang tanpa arti bagiku itu.
Apa arti perpindahanku
kalau setiap tempat yang aku singgahi
ocehan-ocehan terus mendengung dalam telinga.

Aku sadar sekarang
dunia adalah pasar.

Rangkaian

Setiap detik
aku coba menghitung waktu yang hilang
setiap menit
aku coba meninjau ulang hal yang kulakukan
setiap jam
aku kalkulasikan waktuku yang terbuang
setiap hari
aku coba menyadari hari kemarin telah berlalu
 tak ada satu pun yang tersisa
 tinggal hari ini yang ada
 dan lusa yang masih hampa.
setiap minggu
bisa aku katakan ini seperti minggu-minggu kemarin
 yang penuh semangat tanpa tujuan
setaip bulan
aku menunggu datangnya hari bahagia
 boleh disebut bayaran atau gajian
setiap tahun
aku membayangkan berapa lagi sisa umurku
 tapi... hanya tuhan yang tahu.

Senin, 21 Januari 2013

Sudahlah Ini Berlalu

Andai bisa mengungkapkan dalam bahasa
yang lembut seperti salju
tenang seperti angin
merdu terdengar dalam simponi
akan ku katakan rasa cinta ini padamu, sayang.
Tapi sayang...
lidah menjadi kelu.
Sudahlah
Biarlah ini berlalu dalam kelamnya sanubariku.
kau tetap kekasihku.

Selasa, 15 Januari 2013

Teduh dalam Ingatan

Orang sukses adalah pemenang
Adakah pemenang tanpa pijakan?
Selalu ada tanya dalam otakku
dan selalu ada keinginan untuk mendengar jawaban yang benar.
Dimana mereka berpijak untuk menang?

Pada hati yang teguh 
mereka bersandar 
untuk menghapus peluh
dan bercerita sejenak tentang hari kemarin 
tentang kejujuran dan harapan hari esok.

Senin, 14 Januari 2013

Aku Rindu

Libur menjelang beberapa hari
Dalam ingatan yang terus kubangun
sedari pagi tadi,
aku ingat pesan yang selalu beliau titipkan
"Sampaikan salamku pada kedua orang tuamu."
Aku rindu.

Minggu, 06 Januari 2013

Perjalanan

Perjalanan ini tak menarik lagi
bis, tiket, menunggu, antrian,
orang-orang mudik, liburan di kampung,
penjual tiket yang manis, abg cantik pulang kampung,
harapan dia akan duduk di sebelahku, ternyata tidak,
hanya lewat bung,
kondektur, deretan kursi penumpang, pak sopir,
duduk di depan, di tengah, dipojok belakang,
lampu merah, dan jalanan yang selalu kulewati
tidak menarik hati,

jadi biasa saja
Aku ingin keliling nusantara.

Salam Hangat Pagi

Kau menyapaku hari ini
kemarin juga kau sapa aku
maaf aku tak merespon
karena kau selalu ada di setiap kehidupanku
besok kau juga pasti datang kembali
menyapa dan memberikan kehidupan
padaku
aku merasa tubuh ini semakin rapuh
mendengar kicauan burung dalam sangkar

Kau sapa aku pagi ini
dalam lelap mimpi pagi kemalasanku.
Aku rindu kau sapa aku
pagi ini.

Sabtu, 05 Januari 2013

Tak Ada yang Lebih Baik

Mau kemana nak?
"Ke alun-alun Kek, tahun baru disana ramai sekali."
Benarkah itu?
"Iya kek kata teman-temanku."
Di sana ada apa nak?
"Gak tau kek, katanya rame."
Gak ada acara kok kamu ikut?
"Oh iya, katanya ada kembang api kek."
Kembang api kan kakek bisa buat,
kamu gak perlu datang ke alun-alun
capek-capek kesana cuma mau nonton kembang api?
Kan sayang waktunya.
Sebenarnya gak ada yang menarik di tahun baru
jadi cucuku yang baik, kau tidak perlu datang ke sana
"Tapi kek..."
Biar kakek siapkan kembang api di rumah
"Baiklah..."

Ya tuhan
di akhir penghujung tahun ini
Engkau berikan kenikmatan tiada tara
sehingga aku dapat melihat cucuku di tahun depan.
Tapi di akhir tahun ini aku telah berbohong
kepada cucuku sendiri.
"Tiada yang menarik di tahun baru."

Semua telah berubah dan menjadi lebih indah
karena-Mu.

Tangis Mendung Tahun Baru

Di malam penghujung tahun
aku menggigil dan nyaliku terus menciut
mendengar derum sepeda motor berlalu-lalang di jalan depan rumahku
terus menggema
menyambut datangnya harapan baru.
Anak-anak, remaja, dan semua orang bergembira
menyambut dan merayakan pergantian tahun.

Tapi di dalam ruang yang sempit dan pengap
badanku tergeletak tak berdaya
kegelisahan merasuki setiap sendi-sendi
dan ketakutan meraba semua indera
tidak ada perasaan yang membawaku larut
dalam kemeriahan dan gemerlap di penghujung tahun ini.

Keadaan menggiring jiwaku
memasuki ke setiap kejadian masa lalu.
Kebohongan, kecongkakan, kedengkian,
kemalasan, janji-janji palsu,
dan kemunafikan yang telah kuperbuat selama ini.
Muncul
berurutan
dan berulang-ulang.
"Inikah yang telah kulakukan?"

Wahai Tuhan yang maha agung
telah kau berikan kenikmatan kepadaku
tapi inilah yang telah terjadi.
"Nikmat Tuhan manakah yang telah ku dustakan?"

Wahai Tuhan yang maha pengampun
telah kuperbuat segalanya
yang menjadi larangan-Mu.
Dan kini tak bisa ku merasakan apapun di dunia ini
Kupasrahkan semuanya kepada-Mu.

Di penghujung tahun ini
aku duduk termenung larut dalam tangis
menyebut nama-Mu.
Allahu akbar... Allahu akbar... Allahu akbar